Tuesday, November 10, 2015

JOGJA dan CARA MEMANASKAN MESIN MOTOR

beberapa hari lalu saya menulis tentang STREET RACE atau BALAPAN LIAR [versiku] karena banyak sekali orang mengkritik tanpa tahu apa yang ada dibalik aktivitas itu, banyak yang bilang kalau balap liar itu hanya mengganggu orang lain (yak saya setuju tapi saya punya pengecualian yang sudah saya tulis di tulisan sebelum ini).

saya juga sepakat bahwa ADA remaja-remaja nggak tahu diri yang maksain beli motor, minta uang (memaksa) orang tua nya hanya untuk modifikasi motor supaya tampak keren dan mengundang decak kagum teman-temannya. tujuannya hanya itu, gaya-gaya an. dan saya sepakat menyebut mereka dengan sebutan ANAK ALAY..!!! fix

sebenernya ruang gerak dan sebutan anak alay hanya dibatasi dari rasa suka dan tidak suka, bagi penulis lain yang melihat tulisan ini sebagai tulisan sampah juga pasti mikir tulisan ini alay, tapi tidak apa, yang penting saya tidak mengganggu kepentingan banyak orang. itu yang ada dalam pikiran saya saat ini.

saat ini tema anak alay masih belum lepas dari tulisan saya, apa sebab? yak!! karena anak alay tidak hanya mengganggu orang di jalanan dengan balap liar atau kelakuan minusnya yang tanpa mikirin orang banyak. contohnya di jogja, banyak sekali teman-teman saya, tapi khususnya saya, mengeluh karena teman kosnya alay, manasin motor tiap pagi atau siang atau malam (tergantung mereka mau kluarnya kapan), manasin motor dengan cara di geber-geber, hal ini sangat mengganggu bagi penghuni kos, selain ada yang sibuk belajar, sibuk nulis skripsi pasti akan terganggu dengan ulah mereka.

"diingatkan dong!", what??? diingatkan?? sudah seharusnya setiap orang menyadari bahwa tindakannya tersebut ganggu orang lain atau tidak. tapi oke deh, benar diingatkan, pernah saya mencoba mengingatkan, tapi akhirnya ada 3 paku pines nancep di ban depan motor saya (untung gak bocor), well bukan saya menyerah, tapi saya merasa bahwa apa yang mereka lakukan karena mereka tidak menyadari siapa diri mereka dan bagaimana mereka harus hidup berdampingan dengan orang lain. ada juga yang tiap datang ke kosan main klakson (klakson keong) brisik dan ALAY menurut saya. padahal gang masuk kos itu sempit, otomatis suaranya akan terdengar keras, pernah saya teriakin, "WOE ALAY di kosan aja main klakson..!!!", bukannya malu malah semakin menjadi dan pas dia pulang malah klakson2 depan kamar saya. tapi pas giliran servis, minta duit ke ortu sampe ngamuk2 di telpon (hahaha ini bukan wewenang saya ding, maaf kelewatan bencinya)

saya simpan dendam, mungkin saja, tapi ternyata ketidak nyamanan itu dirasakan oleh beberapa anak kos lama, dan ibu kos itu sendiri, sampe kosan cowok yang tadinya open 24jam dibuat aturan jam 22.00 semua teman harus sudah pulang... wkwkwk kocak kan? dan setiap kita yang ngomongin anak2 alay ini untuk tertib, justru dibenci dan dianggap tidak asik, tidak friendly (ini bukan fitnah, karena ada indikasi buat itu). buat saya pribadi sih ga masalah, "siapa elu, gak ada lu hidup gue juga lebih nyaman". nah mungkin ini juga ada dalam pikiran mereka (mungkin) tapi saya sih nggak akan pernah ngorbanin perasaan orang untuk memusuhi saya demi kepuasan saya geber-geber motor waktu manasin mesin seenaknya.

sebenernya tehnik manasin mesin motor itukan untuk naikin oli mesin, untuk basahin ruang2 gerak piston dan stang piston, dan motor yang setiap hari jalan gak perlu dipanasin sampe ekstrim, saya pernah baca di motorplus jaman dulu pas SMA (97-99), teringat banget, sebenernya cuma ngeslah dengan kondisi mesin mati 5-10x saja sudah cukup, dan bensin juga sudah ikutan turun ke karburator dengan sempurna, jadi motor siap digunakan.

jadi logika manasin motor dengan cara geber-geber sebenernya gak pas, selain bikin hubungan antar orang lain jadi gak harmonis, motornya kan bukan motor balap, cuma motor harian yang di modif fisiknya menyerupai motor balap, mending manasin otak buat kuliah dari pada geber-geber motor gak jelas.

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah dengan bijak - jika membutuhkan bantuan terkait artikel di blog, WA 0896-7161-2191