Tuesday, February 21, 2017

NGAHOK

"bapak kenal ahok?", tanya seorang ibu pada saya.
"tidak kenal, cuma saya tahu dari pemberitaan media-media, kenapa bu?", begitu responku.
pengenalan kita akan seorang Ahok bisa saja beragam, tergantung dari sudut pandang mana pijakannya.
dari kepemimpinannya, secara kasat mata, kita dapat melihat, bahwa seorang Ahok adalah sosok yang tangguh, di mana banyak orang selalu berlindung dan membentengi diri dari permasalahan yang ada, Ahok justru tampil sebagai sosok yang gentle, maju hadapi semua tantangan yang ada.
Mau di buly seperti apapun Ahok membalas dengan prestasi dan keberhasilannya, Ahok tak pernah membalas dengan kekerasan atau hinaan, dan Ahok tak pernah cengeng dalam menghadapi apapun yang menerpanya.
inilah 1 sisi kehidupan Ahok yang dapat dijadikan sebuah contoh atau role model ideal, bagaimana seharusnya seorang bersikap dalam hidup.
"perjuangan itu kalau belum berdarah-darah itu bukan perjuangan, selama nafas masih ada dalam jasmani, maka perjuangan dan kerja keras belum berakhir".


KEGAGALAN DAN CINTA

semua orang ingin segala yang diupayakannya menjadi berhasil, semua orang ingin apa yang dikerjakannya berbuah manis, tetapi terkadang kenyataan berbicara lain.
nilai yang diperoleh dari ujian semester tidak begitu menyenangkan, banyak pelajaran yang tidak bisa terikuti dengan baik, dan tampaknya segala bentuk yang dilakukan oleh kita berujung kepada kegagalan.
belum lagi jika ditilik dari hubungan dengan orang lain, dengan teman, dengan rekan kerja, dengan saudara, dengan pacar, dengan sahabat, tak semua berjalan dengan mulus.
kegagalan dan masalah adalah sebuah hal terburuk yang tidak ingin didapatkan oleh manusia, bahkan oleh semua orang di dunia, namun kenyataannya, hal tersebut tidak dapat dihindari. berdoa pada Sang Khalik pun terasa sia-sia, lalu apa sebenarnya yang bisa dilakukan?
terkadang, Kegagalan adalah cara Tuhan mengenalkan kesungguhan.
KEGAGALAN BUKAN AKHIR DARI SEBUAH PERJALANAN HIDUP, kegagalan adalah cara kita belajar tentang KESUNGGUHAN, dan CINTA adalah sebuah landasan untuk setiap kita memperjuangkan apa yang seharusnya diperjuangkan dengan lebih bersungguh-sungguh, TANPA CINTA, tak ada lagi harapan yang perlu diperjuangkan. untuk siapa kita berjuang? untuk orang tua? untuk diri sendiri? sebagai bukti cinta kita pada orang tua? sebagai bukti cinta pada Tuhan? bahwa apa yang diberikan oleh orang tua dan Tuhan tak akan pernah berakhir sia-sia di tangan kita.


sekilas pandangan salah satu dosen UKDW dan pengurus yayasan STAK Marturia Yogyakarta tentang kegagalan dan cinta