Sunday, February 4, 2018

DOA BUKAN CANDU

Seringkali banyak orang yang berfikir bahwa segala sesuatu yang diminta dalam doa akan dikabulkan oleh Tuhan, sehingga yang dilakukannya hanyalah berdoa-berdoa dan berdoa. Apakah hal itu adalah hal yang keliru? Tidaklah bijak jika saya mengatakan jika hal tersebut keliru, karena LAI memberikan judul pada matius 7:7-11 “hal pengabulan doa”, dan dalam teks menyebutkan, “mintalah maka akan ku berikan, ketuklah maka pintu akan ku bukakan”.
Memanglah sangat menyenangkan bila apa yang kita minta, secara instan dapat direalisasikan, pengen HP baru paling canggih, pengen rumah mewah, pengen uang yang gak habis-habis 7 turunan, minta kaya, langsung cling, minta mobil langsung gedubrak, betapa dimanjanya kita bila hal-hal tersebut terjadi dalam hidup.
Bisa? Ya tentu saja bisa terjadi, wong Tuhan maha segalanya kok, kalau DIA mau pasti bisa.
Tapi realita dalam kehidupan tidak seperti itu, terkadang manusia yang memohon perdamaian dalam keluarganya dan berdoa ribuan kali tak akan pernah terealisasi, anak-anak yang pengen pinter dan berhasil mengerjakan UN berdoa ratusan juta kali sehari, ya tidak akan bisa terwujud.
Lantas, apakah ada yang keliru dalam doanya? Apakah ada yang keliru dalam isi doanya? Mungkin saja tidak, tapi mungkin saja mindsetnya perlu ditilik kembali, DOA BUKAN CANDU, yang membawa manusia hanya berfikir kepada janji surgawi yang manis.
Lantas kelirukah teks dalam matius 7:7-11? “Wong di dalamnya ditulis mintalah maka akan diberikan, ketuklah akan dibukakan”. Teks tersebut tidak keliru, tapi mari pahami bahwa ketika kita meminta, Tuhan memberi, apakah dalam teks menuliskan bahwa Tuhan selalu memberi solusi atas keinginan kita? Apakah pintu yang dibukakan oleh Tuhan adalah selalu berupa pintu solusi dari masalah yang kita hadapi? TIDAK!! Mungkin saja yang diberikan bisa berupa hal yang tidak kita inginkan, dan pintu yang dibukakan adalah pintu menuju badai yang lain, tapi setiap orang beriman akan membawa pemahaman bahwa segala yang Tuhan beri bukan ular beracun, semua akan membawa kebaikan bagi setiap yang menjalani dengan setia.
Jadi bukan berarti ketika ketika ada murid akan menghadapi ujian akhir kemudian berdoa ribuan kali, berubah jadi rajin baca kitab suci, maka semua soal dapat dilibas dan mendapat nilai 100 (itu bisa saja terjadi bila Tuhan mau) tapi dalam realitas hidup, mau pintar ya belajar, banyak membaca buku, berani mengubah diri.
.
“Kedamaian dalam hidup tidak akan bisa tercipta bila kita hanya berdoa, bahkan kekerasan tidak akan berhenti bila kita hanya berdoa, setiap manusia harus membuka mata atas realitas hidup dan berubah – (terinspirasi dari videonya desi tentang kata dalai lama perihal berdoa)”