Monday, July 15, 2019

MAK CIP

mak cip, begitulah aku menyebut namanya. beliau ini adalah istri dari pak cip (almarhum) yang gigih menghidupkan kekristenan di wilayah Toroh, beliau dan teman teman dari gundih dan purwodadi juga yang mewujudkan mimpi mendirikan sekolah Kristen Putra Wacana Toroh.
hari ini aku mendengar mak cip masuk rumah sakit jam 02.00 dini hari tadi. beliau pernah bercerita ketika ku kunjungi, ada gangguan di jantungnya. katanya, jantungnya tak lagi kuat untuk memompa cairan tubuh untuk keluar melalui urin, sehingga cairan tersebut menumpuk dan tidak bisa keluar dari tubuh tuanya, dan kakinya membengkak. setelah periksa ke beberapa dokter, diberilah obat yang membuat beliau buang air kecil, yang ternyata obatnya juga tidak diminum lagi karena dianggap membuatnya repot harus ke toilet 5 menit bisa beberapa kali.
mak cip ini adalah sesosok teladan bagiku, sudah lansia, berjalannya sudah bungkuk, tapi semangatnya mengikuti kegiatan peribadatan tinggi sekali, kadang membuat kau yang masih lebih muda merasa minder melihat semangatnya.
tadi kami bersama jemaat bajem toroh menjenguknya di rumah sakit.
kaget aku, karena matanya memar, ku pikir itu adalah efek dari penyakit jantung yang dideritanya, tapi syukurlah ternyata tidak (kejatuhan piring katanya, sedikit geli aku membayangkan peristiwa itu). di antara sedih karena beliau nampak tak berdaya, tetiba beliau membuka mata dan tersenyum senang sekali ketika tahu banyak jemaat yang mengunjunginya. beliau berkata, "AKU SENANG KALIAN SEMUA MENDATANGIKU". dan yang membuat aku gagal menjaga hatiku tak menangis, beliau berkata, "semua ini adalah rencana Tuhan, aku pasrah, menjalani, dan menikmati, aku sudah merasa cukup untuk menikmati semua hidup ini". dan beliau mengulang beberapa kali perkataan ini sambil menunjukkan wajahnya yang sangat bahagia, tak nampak ketakutan sama sekali menghadapi sakit ini. luar biasa!!
biasanya banyak orang tak siap menghadapi sakit, tak siap menghadapi ketuaannya disiksa dengan dipaksa berbaring di tempat tidur. tapi hari ini aku melihat bukti nyata, ternyata masih ada orang-orang luar biasa di sekitar ku, bu cip inilah. sebenarnya sebelum pulang aku ingin sekali mengajak bu cip dan jemaat toroh menyanyi, "pkj 241 ( i know whos holds tomorrow)"
tak ku tahu kan hari esok
tapi langkahku tegap
bukan surya ku harapkan
karna surya kan lenyap
o tiada ku gelisah
akan masa menjelang
ku berjalan serta Yesus
maka hatiku tenang
banyak hal tak ku pahami
dalam masa menjelang
tapi trang bagiku ini
tangan Tuhan yang pegang

terimakasih Tuhan, Engkau mengenalkan ku pada sosok yang telah menunjukkan keteguhan imannya ketika menghadapi rasa sakit.
-
"bila engkau mampu percaya pada pilot yang kau tak kenal untuk menerbangkanmu ke suatu tempat,
sejatinya kau tak perlu takut menghadapi hidup bersama Tuhan yang sudah kau kenal, yang selama ini menjagai hidupmu, dan mengatur semua dalam hidupmu"