Sunday, November 23, 2014

PEMBAWA DAMAI

pembawa damai identik dengan sebuah pekerjaan berat yang membutuhkan tenaga ekstra, ketrampilan yang ciamik, dan pintar dalam berdiplomasi. kata pembawa damai atau peace maker ini kerap kali dipandang sebagai pekerjaan yang superduper berat, mungkin hanya super hero yang mampu melakukan hal itu.
hehehe kali ini aku memang bikin judul tulisan pembawa damai, tapi ini ga ada hubungannya dengan orang lain, kepoin konflik orang, atau berlagak jadi problem solver dari orang yang curhat atau ngadu ke kita. sekali lagi, bukan itu point nya. pembawa damai yang ku maksud adalah tentang kamu, dirimu, dan hatimu. atau aku, diriku, dan hatiku. belakangan ini cerita kenaikan BBM sedang menjadi trending topik rakyat indonesia. banyak yang setuju dan banyaj banget yang tidak setuju. banyaj yang skeptis, tpi juga banyak yang mau peduli. tapi yang jelas kenaikan BBM berhasil membuat banyak rakyat indonesia mengeluarkan keluhan soal berat nya beban hidup dan biaya menjalani hidup. itu ngga terjadi cuma 1-5 hari aja, tapi teruuuuuuus begitu. rasanya nggak ada damai dalam diri. sama seperti aku misalnya, mengeluh tiap saat soal ini itu rasanya dalam hati ga ada damai dan berat.
hari ini laundry yang ku masukin baru jadi, mereka berjanji 3hari kelar tapi ini sudah 2minggu baru jadi dan diantar. sebenernya tiap hari aku mengeluh, mana pakaian ku, mana jaketku, knp ga jadi-jadi, jengkel, emosi, dan mengeluh terus selama 1minggu lebih, dan hal itu ku sadari sebesar apapun aku jengkel marah atau mengeluh, hal itu ndak akan merubah keadaan apapun. justru ngerugiin diri sendiri.
tadi mas itu mengantarnya dan minta maaf, dia berkata kalo londri nya tiap hari dapat 1500 sprei dari hotel ternama di jogja. dan dia bilang "buat kamu gratis yoz", aku baru saja membereskan kamar ku yang super duper kuotor dan sedang capek2nya, tapi sambil isi air minum, aku bilang dalam hati, "puji tuhan", dan di dalam hati rasanya ada yang air yang netes di besi yang panas dan mendinginkan hingga kisi kisi yang terdalam. hal senada juga disampaikan teman ku yang muslim, "alhamdulilah", ujar mereka dan damai itu hadir.
ungkapan puji tuhan, alhamdulilah, di maknai sebagai ungkapan syukur atas apa yg diterima saat itu, sebuah penerimaan tanpa penolakan terhadap situasi atau keadaan yang menyenangkan atay tidak menyenangkan, dan jika diucapkan dengan tulus, sungguh-sungguh akan menghadirkan damai itu. banyak orang memahami bahwa bersyukur itu adalah seni menikmati hidup, aku setuju, tapi bagiku ada makna yang lebih, makna yang "meluap-luap", yg membawa kita masuk pada dimensi ruang dimana ada kita dan sang khalik, yang sedang bercanda meskipun kita sadar bahwa saat itu kita belum makan seharian, bertengkar dengan pacar, kehabisan uang bulanan, atap rumah bocor, atau pasangan kita mungkin berselingkuh dengan orang lain.

nb : ngomong emang mudah, prakteknya sulit, tapi bukan berarti kita harus berhenti mencoba bukan?

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah dengan bijak - jika membutuhkan bantuan terkait artikel di blog, WA 0896-7161-2191