Tuesday, December 30, 2014

MENEMBUS DIMENSI TUHAN

beberapa hari yang lalu teman terbaikku menikah, yohanes dan sylvi. mereka selalu ada ketika badai di hidupku dulu bergelora. mungkin tuhan memanjangkan tangannya melalui mereka. mereka memang lebih muda dariku tapi kebersamaan mereka mampu menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan yang lebih besar dari yang kumiliki. ah jangan digosipin terus ntar telinga mereka berdenging, hehehe. semoga kebersamaan kalian kali ini membuat kalian semakin kuat jalani hidup ya. itu doaku untuk mu nyo+syl.
perjalanan ke solo kemarin benar-benar berkesan, banyak kenangan dan pelajaran. kami (aku dan lia) terkena macet sepanjang jalan, berbincang mengenai make up yang terlalu tebal bahkan sampai tingkat pemulung jadi bumbu manis di perjalanan. gila macet sepanjang jalan dari jogja solo jogja itu benar benar sesuatu banget, apalagi diguyur hujan sepanjang jalan. lengkap sudah letih yang kami dapat. tapi buat ku. bertemu dengan yohanes dan sylvi adalah sebuah berkat. aku hampir ga bisa menahan airmata ketika mereka mengucapkan janji pernikahan dan mengucapkan terimakasih pada orang tua mereka. ntahlah buatku mereka lebih dari sekedar teman. #yahgosipinmerekalagi.
pelajaran lain, lia yang awalnya gaptek soal GPS jadi ngerti fungsi HP smartphone nya, bukan sekedar murah dan untuk bbm+telp saja. asik memakai GPS karena fitur dari qualcom ini begitu tepat memandu kami hingga kadang tersesat :D tapi smartfren ini memang jos memandu kami hingga pulang ke jogja dan menemukan jalan lain ketika solo begitu macet.
eits apa sih maksud menembus dimensi tuhan? gila!!! 1 hal yang membuat kami terkagum akan ketegaran yang dimiliki keluarga yohanes, yaitu hati dan iman ci vera. istri dari koh waskito (pdt. gki nusukan). bagiku dia telah berhasil memaknai hidup yang bukan sekedar kesenangan yang dinikmati. why? anak ke 2 dari mereka dilahirkan dengan downsyndrom, tapi tampak begitu luwes dan tegar ketika ci vera menceritakan hal itu padaku dan lia. anaknya perempuan masih kecil, sejenak aku meliriknya anaknya, aku melihat gerakan matanya yang tidak bisa berhenti bergetar. sebenarnya hati ini sudah ga tahan menahan luapan emosi, sedih, knapa ya Tuhan kok begitu, tapi pikiran itu segera hilang, aku ditampar oleh momen yg lebih gila, melihat ketegaran dan upaya berdamai dengan hal itu. biasanya aku tersandung sedikit langsung mengeluh, marah, dan tidak terima. bahkan aku tampak begitu lemahnya di depan ci vera dan koh waskito.
trimakasih yohanes+sylvi dan terspesial untuk ci vera+koh waskito buat cerita hebat ini, semoga aku dan lia bisa belajar berserah seperti kehidupan kalian.
nb: cerita soal koh kucing / koh yohanes belum kuceritakan, dia kakak ipar nyonyo. yang jelas rinduku sedikit terobati di momenr kemarin

1 comment:

  1. manteb koh. stp org pny rintangan yg mau/tdk dan suka/tdk mesti di hadapi.semangatt koh....

    ReplyDelete

berkomentarlah dengan bijak - jika membutuhkan bantuan terkait artikel di blog, WA 0896-7161-2191