Thursday, January 9, 2020

HOTEL DEL LUNA [review]

Beberapa waktu lalu, ada temen kasih film ini buat ku, dia bilang film hantu, mungkin biar aku seneng, karena aku penggemar film horor. tapi ternyata film ini tentang sebuah pengharapan dan perbaikan hubungan orang-orang yang sedang bersiap ke surga.

di film ini, ada dua jenis jalan hidup manusia sesudah mati,
yang pertama adalah orang jahat yang mati dan arwahnya berbuat jahat pada manusia, akan langsung dikirim ke alam baka (neraka).

yang kedua adalah orang baik yang mati, mereka harus menyelesaikan urusannya di dunia ini, sehingga sebelum ke sorga, arwahnya harus bahagia terlebih dahulu. Penyelesaian urusan di dunia adalah hal-hal yang masih belum terlaksana semasa hidupnya, bahkan dendam yang belum terselesaikan harus diselesaikan (bukan dalam bentuk kejahatan namun mendamaikan diri dengan pihak-pihak lain yang membuatnya menderita dan mendendam semasa hidupnya).

Hotel Del Luna adalah tempat persinggahan arwah-arwah baik yang akan menyelesaikan semua urusannya, dan hotel ini menyediakan layanan untuk membereskan semua (tentunya dengan biaya karena pemiliknya juga butuh uang).

Di film ini, semua pengurus hotel dan pemilik hotel, Jang Man Weol, adalah orang-orang yang hidupnya penuh dengan kebencian dan dendam, sehingga mereka dihukum sebelum kembali ke neraka, khususnya Man Weol, dia di kutuk untuk menjadi pemilik Hotel Del Luna ini dan selesainya Man Wol dari tugas ini ditandai dari Pohon Bulan yang bersemi.

Sudah 1300 tahun pohon bulan tidak pernah bersemi dan selama itu juga Manwol menjalankan hotel ini, hingga seorang pemuda bernama Ku Can Song datang menjadi manager di hotel ini karena perjanjian gaib ayahnya dengan ManWol. Suatu hari waktu Can song ulang tahun, ayahnya mencuri bunga di dalam hotel orang mati ini, tujuannya untuk diberikan pada anaknya, eh tapi apes deh.

Film ini bercerita tentang arwah baik dan jahat dan cara penyelesaian masalah mereka yang unik, namun di sisi lain, Can Song yang awalnya ogah-ogahan kerja di hotel ini, jadi merasa bertanggung jawab karena tugasnya mulia banget, membuat arwah bahagia.

Setelah kehadiran Can Song, hotel ini jadi penuh dengan kedamaian dan ceria, ya jelas karena isinya orang bahagia semua, dan ajaibnya Pohon Bulan yang sudah 1300 tahun mati, jadi hidup dan bersemi gara-gara Manwol perlahan-lahan dapat melepaskan semua dendamnya karena dibantu oleh Cansong dan dia bisa merasakan jatuh cinta dengan Can Song.

di sela-sela kegiatan menyambut natal, film ini lumayan bisa menjadi "rejuvenation potion" (obat penghilang lelah) dan endingnya film ini berhasil membuat mewek, bahkan anakku katanya juga mewek-mewek sesenggukan ketika dia nonton di kamar sendirian (episode pertama sampe agak akhir nonton bareng kami). Biasalah sutradara kdrama itu luar biasa, bisa membuat film yang menguras emosi, menguras kuota, dan menguras waktu nonton. Bagiku rating film ini 9/10 mantap jiwa.

Di sisi lain, aku bisa melihat konsep Tuhan yang mengasihi dan yang membebaskan. Di film ini ada dewa yang bernama Ma Go (dia memiliki beberapa wajah, baik, tegas, dan pemurah). Mago inilah yang mengutuk Man Wol untuk menjadi pengelola Hotel Del Luna, karena Manwol hatinya berisi dendam dan kebencian yang amat sangat mendalam, tapi dia juga yang mengirim seorang pembebas yang bernama Can Song untuk membebaskan Manwol dari kutukannya. Meskipun di ceritakan dalam beberapa model kepercayaan, Tuhan itu luar biasa dan Maha Pemurah.





No comments:

Post a Comment

berkomentarlah dengan bijak - jika membutuhkan bantuan terkait artikel di blog, WA 0896-7161-2191