Friday, March 15, 2019

HALO, MARISO!

"hai mas mariso!!!!", teriakku dari kejauhan.

beberapa waktu lalu, kira-kira tanggal 9 Maret 2019, aku pergi (kembali) ke Muntilan karena rekan sepelayananku, Pak Andi Widjaja, dan rekan guruku dulu, Bu Ninik, menikah. mereka berdua menikah di GKI Muntilan, sehingga kami yang dari Purwodadi menyambangi mereka, sekalian kulineran, sekalian juga menghadiri pernikahan mereka.

setelah menempuh jarak yang panjang kurleb 4 jam, dan melewati perjalanan gunung (ketep pass), akhirnya kami tiba di Muntilan dan parkir di sebelah GKI Muntilan, dan setelah saya turun dari mobil, tetiba ada yang meneriaki aku, dan ternyata itu Mas Mariso, wawkawkwakawkwaawk, sumpah kocak banget.

dia bertanya, "mas kamu kluar dari BW (sekolah) sekarang kerja di mana? kok nggak pernah bilang aku? kamu sekarang ke Muntilan karena mau kerja di BW lagi kan?", geli bercampur kaget, ternyata ku lihat mariso mbrebes mili (menitikkan air mata...). setelah menjawab semua pertanyaannya, saya lalu pamitan dengannya dan langsung menuju gereja GKI Muntilan, di sana aku bertemu banyak sekali teman-teman lama ku, baik teman guru, orang tua murid, dan anak-anak TK kelas besar, dulu waktu aku resign dari sekolah, mereka masih kelas kecil, wahhhhh gaduhhhh banget ketika mereka meneriakiku, "AKU TAU KAMU SIAPA, KAMU PAK DIOZ KAN??? YANG JADI SINTERKLAS PAS NATALAN KAN", hahahaha geli banget dan terharu. sangat terharu, karena masih ada orang-orang yang tidak membenciku (karena keputusan hidup yang kuambil). ada bu Adi yang sering kali ku sambati ketika aku bermasalah saat di Muntilan dulu, ingin rasanya ku peluk, tapi rikuh, hahaha.

aku sempat bertemu dengan beberapa mantan murid SD kelas 4 dan murid SD yang sudah masuk ke SMP, mereka berlari mengejarku ketika mengetahui aku hendak pulang meninggalkan Muntilan, mereka menyalamiku dengan hangat dan menanyakan keberadaanku. sempat aku berpesan padanya, "semangat belajar dan jangan lupa untuk berbuat baik sama orang di sekelilingmu". ah aku kangen sama sandria, syanel, dan anak-anak lainnya, sayang yah waktu kita sedikit, sayang banget kita nggak punya waktu banyak untuk sharing tentang sekolah ku sekarang, pengen banget sharing betapa beruntungnya punya sekolah sebagus BW. semoga kelak kita jumpa lagi ya anak-anak.

ada saat aku sedih, ketika ada orang yang tampak mendukungku, tapi ketika bertemu, menyalamipun tak dia lakukan, rasanya kayak punya fake friends tapi nggak penting, yang terpenting, masih ada orang yang menyayangiku dan selalu mendukungku dalam rentetan peristiwa hidupku di Muntilan.
thanks ya Nana Naomi, thanks ya Mariso, thanks Bu Adi, spesial buat pihak yang selalu mendukungku "two precious woman".

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah dengan bijak - jika membutuhkan bantuan terkait artikel di blog, WA 0896-7161-2191