Seringkali banyak orang yang berfikir bahwa segala sesuatu
yang diminta dalam doa akan dikabulkan oleh Tuhan, sehingga yang dilakukannya hanyalah
berdoa-berdoa dan berdoa. Apakah hal itu adalah hal yang keliru? Tidaklah bijak
jika saya mengatakan jika hal tersebut keliru, karena LAI memberikan judul pada
matius 7:7-11 “hal pengabulan doa”, dan dalam teks menyebutkan, “mintalah maka
akan ku berikan, ketuklah maka pintu akan ku bukakan”.
Memanglah sangat menyenangkan bila apa yang kita minta,
secara instan dapat direalisasikan, pengen HP baru paling canggih, pengen rumah
mewah, pengen uang yang gak habis-habis 7 turunan, minta kaya, langsung cling,
minta mobil langsung gedubrak, betapa dimanjanya kita bila hal-hal tersebut
terjadi dalam hidup.
Bisa? Ya tentu saja bisa terjadi, wong Tuhan maha segalanya
kok, kalau DIA mau pasti bisa.
Tapi realita dalam
kehidupan tidak seperti itu, terkadang manusia yang memohon perdamaian dalam
keluarganya dan berdoa ribuan kali tak akan pernah terealisasi, anak-anak yang
pengen pinter dan berhasil mengerjakan UN berdoa ratusan juta kali sehari, ya
tidak akan bisa terwujud.
Lantas, apakah ada yang keliru dalam doanya? Apakah ada yang
keliru dalam isi doanya? Mungkin saja tidak, tapi mungkin saja mindsetnya perlu
ditilik kembali, DOA BUKAN CANDU, yang membawa manusia hanya berfikir kepada
janji surgawi yang manis.
Lantas kelirukah teks dalam matius 7:7-11? “Wong di dalamnya
ditulis mintalah maka akan diberikan, ketuklah akan dibukakan”. Teks tersebut
tidak keliru, tapi mari pahami bahwa ketika kita meminta, Tuhan memberi, apakah
dalam teks menuliskan bahwa Tuhan selalu memberi solusi atas keinginan kita? Apakah
pintu yang dibukakan oleh Tuhan adalah selalu berupa pintu solusi dari masalah
yang kita hadapi? TIDAK!! Mungkin saja yang diberikan bisa berupa hal yang
tidak kita inginkan, dan pintu yang dibukakan adalah pintu menuju badai yang
lain, tapi setiap orang beriman akan membawa pemahaman bahwa segala yang Tuhan
beri bukan ular beracun, semua akan membawa kebaikan bagi setiap yang menjalani
dengan setia.
Jadi bukan berarti ketika ketika ada murid akan menghadapi
ujian akhir kemudian berdoa ribuan kali, berubah jadi rajin baca kitab suci,
maka semua soal dapat dilibas dan mendapat nilai 100 (itu bisa saja terjadi
bila Tuhan mau) tapi dalam realitas hidup, mau pintar ya belajar, banyak
membaca buku, berani mengubah diri.
.
“Kedamaian dalam hidup tidak akan bisa tercipta bila kita
hanya berdoa, bahkan kekerasan tidak akan berhenti bila kita hanya berdoa,
setiap manusia harus membuka mata atas realitas hidup dan berubah – (terinspirasi dari
videonya desi tentang kata dalai lama perihal berdoa)”
No comments:
Post a Comment
berkomentarlah dengan bijak - jika membutuhkan bantuan terkait artikel di blog, WA 0896-7161-2191